Belajar dari helm
07.16 | Author: alinaksi ahmad



Belajar dari helm, mungkin itulah gambaran apa yang akan dibicarakandalam tulisan ini. Beberapa waktu yang lalu, aku kehilangan helm baruku. Memang harganya tidak seberapa, tapi ya lumayan lah perjuanganku buat bisa dapetin tu barang. Singkat cerita, waktu itu aku lagi ngurusin ini itu buat acara seminar yang diadain kampus. Biasa lah, sok sibuk kesana kemari jadi seksi serba bisa, maklum lah, ngurusin acaranya dosen.

Nah, waktu itu aku gak terlalu ngurusin keselamatan harta bendaku. Pagi itu yang penting kerjaan beres tidak kurang suatu apapun. Pagi bener, aku ke kampus, parkir motor di sebelah GKU, soalnya kegiatannya di GKU. Padahal kata satpam daerah situ emang lumayan rawan karena gak ada petugas yang stand by disana. Tapi ya namanya orang lagi ribet,pengen yang cepet dan praktis saja, walhasil aku parkir di samping gedung itu.

Menjelang siang, aku masih cuek saja sama barang barangku, sampe akhirnya pas aku lewat samping jendela dan melihat motorku dengan gagahnya bertengger dengan dua kaca spion yang menjulang. Agak aneh, kerasa ada sesuatu yang aneh. Aku naruh motor paginya, dengan satu spion saja yang terlihat, siangnya kok malah bisa kelihatan dua duanya.. ee, ternyata eh ternyata, helmku yang aku cantolin di spion udah raib entah kemana..

Hebohh pun akhirnya dating, sibuk kemari kesana nyari nyari tu barang, barangkali masih di deket deket situ.. tapi ternyata setelah capek nyari nyari, aku pastikan helm saya telah berpindah kepemilikan… L

Sudah lah, pasrah menjadi satu satunya cara buat bisa tenang…

Akhirnya setelah itu, aku cerita sama orang orang yang ada di sana, kali aja ada yg ngeliat (masih ngarep…)

Tapi tetep aja gak ada yang tahu. Akhirnya ya itu, kembali lagi pasrah…

Yakin saja kalo helmku dipinjem orang (dalam waktu yg sama sekali tidak ditentukan), dan berdoa dengan penuh ngarep semoga dapet gantinya yg lebih oke… bisa yakin gara gara keinget hadis riwayat Abu Hurairah ra.,

ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku.Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.
(HR. Muslim)

dan ternyata…

benar saja, tanpa diduga dan dinyana, sekonyong konyong helmku kembalii…… J

walopun dalam bentuk yang sangat berbeda. Dosen dosenku yang baek hati tidak tega melihat muridnya yang baek ini kesusahan. Sokongan lah para dosen itu untuk menyantuni saya…. Hehe…

benere malu, tapi mau juga,,,, lha gimana lagi.

Gak jadi ilang de helmku…. J

Kalo dipikir pikir, yang kehilangan barang aku, berarti yang jatah harus sedekah (walopun terpaksa) itu aku, tapi ternyata malah semua orang yang ada di situ jadi ikut2an sedekah deh… J

Alhamdulillah deh….

Semoga menjadi rejeki bgi yang menemukan helm saya…

Menjadi amal bagi yang “menyedekahi saya..” J

Dan menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa rizki itu datangnya dari Allah, dan tidak bisa disangka dari mana datangnya… J

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

(QS. Ath-Thalaq (65) : 2- 4)

Selengkapnya...

...
06.44 | Author: alinaksi ahmad


Selengkapnya...