Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tsai Chin-chung, Ed.D., dan Sunny S.J. Lin, Ph.D. di negara Taiwan mengenai sikap remaja di Taiwan dalam menyikapi jaringan computer dan ketergantungannya pada internet. Penelitian ini memang merupakan penelitian yang penting untuk dilakukan, karena saat ini komputer dan internet telah menjadi satu hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan orang-orang, terutama remaja. Internet akan sangat bermanfaat apabila difungsikan sesuai dengan tujuan awal ia diciptakan, yaitu untuk membantu penyebaran data, informasi dan berita dengan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi dalam perkembangannya, saat ini internet telah menjadi suatu boomerang bagi para pemakainya, karena internet justru menjadi candu yang menyebabkan pemakainya memiliki ketergantungan dengannya.
Remaja merupakan user dari jaringan internet dengan jumlah terbesar. Remaja biasanya menggunakan internet untuk mencari data yang terkait dengan apa yang sedang mereka pelajari ataupun untuk mencari relasi dari jejaring sosial yang ada di internet. Akan tetapi, baru-baru ini muncul beberapa penelitian yang menyatakan bahwa banyak remaja yang saat ini sudah memiliki ketergantungan dengan internet. Mereka tidak bisa lepas dari internet.
Penelitian yang dilakukan oleh Chin-Chung Tsai, Ed.d., dan Sunny S.J. Lin, Ph.d., mencoba mencari tahu tentang ketergantungan remaja pada internet di Taiwan. Subjek yang digunakan sejumlah 753 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan kisaran umur siswa 16-17 tahun. Cara yang digunakan untuk mengambil data adalah dengan memberikan kuesioner pada para siswa.
Instrument yang digunakan menggunakan 2 skala, yang pertama adalah skala penggunaan internet, Computer Network Attitude Inventory (CNAI) dan skala ketergantungan internet, Internet Addiction Scale for high schoolers in Taiwan (IAST). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa remaja yang sangat sering menggunakan internet cenderung memiliki perilaku yang lebih kompulsif dalam menggunakan internet. Mereka akan merasa sangat tertekan jika dibatasi dalam menggunakan internet. Remaja yang sangat menyukai internet cenderung memiliki salah satu sindrom dari pecandu internet, yaitu tolerance. Mereka membutuhkan waktu yang berlebih untuk bisa benar-benar puas dengan internet. Perilaku tersebut akan menimbulkan gangguan pada sekolah, kesehatan, serta kehidupan dengan keluarganya. Selain itu, para pecandu juga akan merasakan kecemasan yang berlebihan terkait dengan kebiasaannya itu. Mereka akan bermasalah dengan lingkungan serta teman sebayanya.
Meskipun demikian, berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa internet mampu menjadikan remaja menjadi kecanduan bukan karena sikap remaja terhadap internetnya (misalkan kenyamanan ataupun kesenangan dari internet) akan tetapi justru pada respons emosional dari remaja terhadap internet, semisal control diri mereka terhadap konsumsi internet yang mereka gunakan.
Dari penelitian tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa anak ataupun remaja haruslah didik sejak awal tentang bagaimana cara yang benar dalam menggunakan media internet. Hal ini karena sikap anak terhadap internet lah yang justru menjadi penyebab dari kecanduan terhadap internet. Peran orang tua dan lingkungan sosial sangatlah signifikan untuk bisa menjadikan anak atau remaja menjadi individu yang sehat dan terhindar dari ketergantungan terhadap internet.

This entry was posted on 08.25 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: