Tajwid 1
21.39 | Author: alinaksi ahmad

Adab Membaca al-Qur’an
Adab membaca al-Qur’an bukan merupakan suatu keharusan namun lebih bersifat menganjurkan yang sangat diutamakan
Adab-adab tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dalam keadaan suci atau wudhu
2. Bersiwak atau sikat gigi sebelumnya
3. Menghadap kiblat
4. Menutup mulut disaat menguap, dan hentikan membaca bila sudah mengantuk
5. Merenungi apa yang dibaca/ berusaha memahami
6. Tidak meninggalkannya dalam keadaan terbuka
7. Bagi yang menghafal, minimal merujuk ke al-Qur’an walau hanya sekali.

Pentingnya Tajwid
Apa itu ilmu tajwid, dan sejauh mana pentingnya bagi kita dalam membaca Al-Qur’an, juga apa hukumnya mempelajari ilmu tajwid bagi kita. Berikut penjelasannya dalam poin demi poin :
1. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda :
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi shalat dengan membaca Al-Qur’an dan cara Nabi membaca Al-Qur’an adalah dengan mujawwadan (membacanya dengan tajwid)
2. Allah Ta’ala berfirman :
“(Tuhan) yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an.” (Ar-Rahman : 1-2).
Al-Hasan berkata (maknanya) : “Diajari membaca huruf dengan baik”.
3. Anas bin Malik Radiyallahu’anhuberkata : “Bacaan Nabi menggunakan ‘mad’ (pakai aturan panjang).”
4. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu’anhu berkata tentang firman Allah Ta’ala :
“Dan Kami membacanya dengan Tartil.” (Al-Furqon : 32),
yang dimaksud adalah : “membacanya dengan tajwid, dan berhenti pada tempatnya.”1. Ibnu Mas’ud Radiyallahu’anhu berkata kepada seorang muslim yang membaca lafazh :لِلْفُقَرَاءِ tanpa dipanjangkan, “Tidak begitu yang Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam ajarkan kepada saya.”
2. Makhraj (bunyi huruf) yang benar adalah bagian dari tajwid,
contoh : kata عسىdan عصى, juga kata ازكى dan اذكى harus dibedakan cara menyebutkannya.
3. Syaikh Muhammad Makki berkata : “Tidak ada perbedaan diantara ulama bahwa mempelajari Tajwid adalah fardhu kifayah, dan mengamalkannya adalah fadhu ‘ain.


Isti’adzah dan Basmallah
Isti’adzah
Adalah wajib hukumnya membaca Isti’adzah setiap ingin membaca Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (An-Nahl : 98)
Berikut metode membacanya yang diperbolehkan :
1. a’uudzubillaahi minasy-syaithoonirrajiiym
2. a’uudzubillaahis samiiy’il ‘aliiym minasy-syaithoonirrajiiym
3. a’uudzubillahi minasy-syaithoon
Basmallah
Hukum membaca Basmallah di awal surat adalah wajib, terkecuali awal surat At-Taubah. Bila membaca Al-Qur’an dari pertengahan surat atau di awal juz maka boleh membaca dan boleh tidak.
Isti’adzah, Basmallah dan Awal Surat
Cara membacanya ada 4 pilihan yang diperbolehkan :
1. Berhenti (waqaf) setelah isti’adzah (sebelum basmillah), dan berhenti setelah basmallah sebelum awal surat.
2. Menyambung (washal) isti’adzah dengan basmallah dan menyambung dengan awal surat.
3. Berhenti setelah isti’adzah sebelum basmallah, dan menyambung langsung basmallah dengan awal surat.
4. Bila membaca bukan dari awal surat, maka ada dua cara :
a. Memisahkan (waqaf) isti’adzah dengan awal ayat.
b. Menyambung (washal) isti’adzah dengan awal ayat.
Dan 1 pilihan yang tidak diperbolehkan, yaitu menyambung isti’adzah dengan basmallah, dan berhenti setelah basmallah sebelum awal surat.
Sedang berkenaan dengan Surat At-Taubah, metodenya adalah :
1. Bila menyambung akhir surat dengan surat At-Taubah, ada 3 cara :
1. Langsung menyambung tanpa berhenti
2. Saktah (berhenti tanpa napas)
3. Waqaf (berhenti) dengan napas lega tanpa basmallah
2. Bila membaca dari awal surat At-Taubah, ada 2 cara :
1. Washal (disambung) isti’adzah dengan awal surat
2. Waqaf dengan nafas yang lega antara isti’adzah dengan awal surat

|
This entry was posted on 21.39 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: