15.44 | Author: alinaksi ahmad


Dalam hidup ini, mustahil apabila seseorang hidup di dunia ini tanpa mengalami perubahan. Semua hal yang ada tidak akan abadi kecuali perubahan itu sendiri, begitu kata pepatah yang biasa kita dengar sehari–hari. Banyak cara bisa digunakan untuk mencoba mengenali tanda-tanda perubahan yang terjadi. Mulai dari belajar dari pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, atau bisa juga dari buku bacaan yang biasa kita baca. Salah satu buku yang bisa digunakan untuk belajar banyak mengenai arti perubahan adalah buku yang berjudul “Who Moved My Cheese”.
Buku ini adalah sebuah buku yang menjelaskan tentang bagaimana cara untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Who moved my cheese adalah sebuah cerita tentang dua tikus dan dua laki-laki kecil (kurcaci) yang berjuang mencari keju dalam sebuah labirin. Keju merupakan gambaran dari apa yang ingin dimiliki dalam hidup, apakah itu cita-cita yang ingin dicapai ataupun harta mewah yang berlimpah. Labirin merupakan gambaran di mana seseorang menghabiskan waktu untuk hidup dan mencari apa yang diinginkan. Ada orang yang sudah puas dengan apa yang telah mereka miliki dan mereka capai, sehingga mereka enggan untuk berusaha lebih giat lagi, tetapi ada juga yang terus menerus berusaha mendapatkan sesuatu yang baru meskipun telah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Dalam cerita ini, dua tikus yang diceritakan bernama Sniff dan Scurry. Sniff sangat peka terhadap perubahan yang terjadi dan Scurry adalah seseorang yang mampu untuk segera bertindak ketika melihat ada perubahan. Tokoh lainnya adalah dua laki-laki kecil yang bernama Hem dan Haw. Hem selalu menyangkal dan menolak perubahan karena ia takut bahwa sesuatu yang lebih buruk akan terjadi. Berbeda dengan Haw yang mampu belajar untuk beradaptasi ketika ia melihat bahwa suatu perubahan bisa mengarah pada sesuatu yang lebih baik.
Keempat tokoh dalam cerita berusaha mencari keju untuk makan mereka. Dalam pencarian yang dilakukan, tak jarang mereka tersesat dan menabrak tembok penghalang yang ada. Akan tetapi mereka tetap semangat hingga akahirnya menemukan keju yang ssangat banyak di stasiun C. setelah itu, mereka berempat menikmati keju yang telah mereka dapatkan dengan susah payah itu setiap harinya. Setelah beberapa lama, ternyata stok keju di station C mulai berkurang sedikit demi sedikit. Mengetahui ada perubahan, Sniff dan Scurry bergegas berusaha mencari tumpukan keju lain yang ada di tempat lain. Berbeda dengan Hem dan Haw yang masih terlenakan oleh kenyamanan dan kesenangan ketika mereka berada di tumpukan keju. Mereka tidak menghiraukan perubahan yang terjadi pada jumlah keju yang tiap hari terus menurun jumlahnya. Sniff dan Scurry sangat sadar bahwa tidak lama lagi pasti keju yang telah mereka miliki selama ini pasti akan habis. Mereka melihat bahwa keju tidak akan bertahan selamanya jadi mereka bergegas mengenakan sepatu lari dan berusaha untuk mencari keju baru.
Sementara itu, Hem dan Haw tidak memperhatikan pasokan keju mereka yang semakin menyusut. Mereka tidak waspada terhadap apa yang akan terjadi di masa depan. Ketika semua sisa keju telah habis dimakan oleh Hem dan Haw, Hem dan Haw masih terdiam dan tidak melakukan usaha apapun. Mereka hanya berangan angan jika suatu saat keju mereka di stationC akan kembali lagi.
Perubahan terjadi semakin kompleks sehingga membuat Hem dan Haw tertinggal jauh dari teman yang lainnya. Hem masih merasa susah dan enggan meninggalkan stasiun keju yang lama untuk menemukan keju yang baru. Ia sangat keras kepala. Dia sangat berharap keju yang ia miliki sebelumnya bisa kembali seperti semula. Dia tidak tertarik dalam mencari keju baru. Keju yang dulu pernah ia miliki adalah satu-satunya keju yang dia inginkan dan ia tetap menolak meninggalkan stasiun keju yang lama (stationC) meskipun disana sudah tidak ada apa-apa alias kosong.
Haw mulai khawatir dengan keadaan mereka yang tak kunjung berubah. Ia mengikuti Haw yang tidak mau berpindah tempat dan hanya menunggu kembalinya keju mereka di stationC. Haw takut apabila harus berkeliaran sendiri dalam labirin, jadi dia menunggu Hem. Akhirnya, setelah merasa sangat lapar karena kekurangan keju, Haw memutuskan untuk pergi mencari keju baru. Semua ini sangat berat bagi Haw. Ia membutuhkan banyak kekuatan agar mampu menghadapi ketakutannya
serta untuk meninggalkan Hem.
Dalam perjalanannya, Haw menuliskan beberapa catatan di dinding labirin. Ketika itulah ia mulai menyadari kebenaran yang sesungguhnya. Beberapa dari tulisan-tulisannya adalah:
“The more important your cheese is to you, the more you want to hold on to it” semakin penting keju anda bagi anda, semakin Anda ingin untuk mempertahankannya.
“Smell the cheese often so you know when it is getting old”, ciumlah keju sesering mungkin sehingga Anda tahu kapan keju itu membusuk.
“Movement in a new direction helps you find new cheese”, Gerakan pada arah yang baru akan membantu Anda menemukan keju baru.
“The quicker you let go of old cheese, the sooner you find new cheese”, Semakin cepat Anda melepaskan keju yang lama, semakin cepat Anda menemukan keju baru.
Haw akhirnya menemukan jalan menuju keju baru, dan disana ternyata ia menemukan Sniff dan Scurry yang sudah menemukan keju segar. Sniff dan Scurry telah menikmati keju itu selama beberapa waktu. Haw menyesal karena ia tidak berangkat mencari keju baru lebih cepat. Haw juga merindukan temannya, Hem, yang tidak mau mengikuti saran Haw untuk mencari keju baru.
Buku ini menggambarkan bagaimana beberapa orang harus menyadari bahwa mereka akan perlu untuk membuat perubahan besar dalam hidup mereka. Oleh karena itu, mereka harus bisa mulai mencari alternatif baru sebelum perubahan itu benar-benar terjadi. Sehingga ketika akhirnya perubahan harus dilakukan, mereka sudah siap untuk mengambil tindakan yang memadai. Kisah ini sederhana, tetapi ada banyak sekali nilai
filosofis yang benar benar mengajari kita akan pentingnya perubahan.



This entry was posted on 15.44 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: